Access Control List

Access Control List (ACL) menyediakan mekanisme hak akses tambahan yang lebih fleksibel.

Penggunaan Access Control List

Terdapat kasus di mana user tertentu yang bukan termasuk anggota grup dari suatu file/direktori, tetapi Anda ingin memberikan hak akses khusus kepada user tersebut. Maka untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa menggunakan ACL.

ACL - Mengatur Hak Akses secara Fleksibel

Contoh penggunaan ACL adalah seperti berikut:

setfacl -m u:user:rwx /path/to/file # add permission for user
setfacl -m g:group:rw /path/to/file # add permission for a group
setfacl -Rm u:user:rwx /path/to/dir # recursive 
setfacl -x u:user /path/to/file # remove a spesific entry 
setfacl -b /path/to/file # remove a spesific entry for all user
getfacl /path/to/file # get ACL information in a file

Ketika Anda menetapkan ACL pada suatu file/direktori, maka pada bagian hak akses akan ada tambahan simbol +.

Mengatur hak akses write dengan ACL tetap tidak akan mengizinkan user tersebut untuk menghapus file/direktori.